Warga di Lokasi Penemuan Sapi Terindikasi Antraks Dipantau
Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus mengawasi warga di lokasi yang ditemukan sapi terindikasi terkena antraks. Bagi warga yang mengalami gejala menyerupai antraks diminta untuk segera melapor dan memeriksakan diri.
Tapi kita monitor terus ada tanda-tanda apa tidak. Kalau ada yang merasakan gejala, segera lapor. Puskesmas setempat akan pantau terus
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto mengatakan, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan terhadap warga yang ada disekitar penemuan sapi terindikasi antraks. Hingga saat ini belum ditemukan warga yang mengelami gejala seperti antraks.
"Kita sudah lakukan surveillance (pemeriksaan) menular ke orang atau tidak. Ternyata memang sampai saat ini, laporannya masih belum ada penyebaran ke orang," ujar Koesmedi, kepada Beritajakarta.com, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/10).
Dua Sapi Kurban Ditemukan Terindikasi AntraksKoesmedi mengatakan, gejala yang timbul akibat penyakit antraks seperti mulut berbusa, lemas, muntah-muntah, dan panas. "Ya semua orang yang ada di situ kita surveillance, tanda-tandanya kita lihat. Tapi untuk sapinya kita belum tahu apa antraks atau bukan. Tapi kemungkinan dari tanda-tanda yang dilihat antraks
," ucapnya.Menurut Koesmedi, pihaknya telah mengirim sampel sapi ke laboratorium di Subang, Jawa Barat. Hasil laboratorium akan keluar dalam dua pekan ke depan. "Tapi kita monitor terus ada tanda-tanda apa tidak. Kalau ada yang merasakan gejala, segera lapor. Puskesmas setempat akan pantau terus," katanya.
Seperti diketahui, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menemukan hewan kurban sapi yang terindikasi terkena antraks. Keduanya berasal dari daerah yang sama, yakni Jawa Barat. Kedua sapi tersebut ditemukan di wilayah Kelurahan Pela Mampang dan Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.